DIPANGGIL UNTUK MELAYANI

Rekoleksi Pembina Sekami 2022

ideyoedi

12/18/20224 min read

Sabtu (17/12/2022), para pembina Sekami Santo Tarsicius Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka mengadakan rekoleksi. Kegiatan tidak pernah dilaksanakan terutama pada masa pandemi dihidupkan kembali. ‘Dipanggil untuk Melayani’, itulah tema yang diangkat pada rekoleksi kali ini. Rekoleksi kali ini diberikan oleh Romo Dr. Paskalis Nyoman Widastra, SVD. Beliau menekankan bahwa kegiatan pembinaan kepada anak-anak generasi gereja jangan sampai menjadi rutinitas tanpa motivasi. Karena jika itu terjadi maka akan timbul rasa kecewa, sakit hati, mengeluh, dan lelah sehingga pelayanan yang dilakukan menjadi tak bermakna.

Dalam pengantar rekoleksi ini Romo Paskalis mendasari pelayanan Lukas 10:25-37 tentang orang Samaria yang murah hati. Disampaikan bahwa dalam menjalin relasi dengan orang lain hendaknya kita menjadikan orang lain sebagai subjek, bukan sebagai sasaran dan predikat. Memperlakukan orang lain sebagai sasaran, berarti kita hanya mencari keuntungan saja dari sesama kita. Sebagai predikat, artinya kita hanya menjalin relasi jika orang lain atau sesama kita berfungsi dan bermanfaat untuk kita. Relasi yang baik adalah relasi yang memperlakukan orang lain sebagai subyek yaitu memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri.

Dunia yang kita hadapi sekarang penuh dengan modernisasi, kesibukan, dan hiburan atau kenikmatan. Modernisasi menjadi biang kerok dari segala persoalan yang dihadapi manusia sehingga manusia mengalami keterasingan. Kesibukan dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang membuat manusia hanyut dengan pekerjaannya dan jarang ada waktu untuk sesama. Hiburan/kenikmatan menjadikan manusia tidak pernah puas dengan apa yang ada. Manusia dikendalikan oleh konsumsi dan menutup diri terhadap kepentingan sesama.

Lebih jauh Romo Paskalis menekankan bahwa fokus pelayanan para pembina Sekami adalah pada Yesus Kristus itu sendiri. Kita membagi pengalaman baik kita tentang Allah dan mengalami Allah. Pelayanan yang kita berikan kepada orang lain sebaiknya dilakukan agar orang lain tidak hanya memahami Allah tetapi mengalami Allah sebagai Bapa.

Bercermin dari pengajaran Yesus Kristus kita para pembina harus berbenah. Pengajaran Yesus memiliki visi dan misi, sederhana dan banyak memakai perumpamaan, melibatkan orang lain, option for the poor (keberpihakan pada yang lemah), dan mementingkan kualitas daripada kuantitas. Sudahkan kita melakukannya?

Cerminan dari Tuhan Yesus sendiri diharapkan memberi dampak pada kita selaku pembina Sekami di antaranya terbentuknya komunitas yang hidup rukun dan saling melayani, pertobatan – lebih banyak orang yang terlibat dan ikut dalam tugas pelayanan, pelayanan melampaui batas-batas agama dan budaya, dan disukai banyak orang karena di dalamnya ada perbedaan.

Pelayanan ideal yang diharapkan dari para pembina Sekami adalah sikap rendah hati, menempatkan pelayanan kepada orang lain di atas keuntungan pribadi, membangun dan bukan menghancurkan, turut menderita dan berkorban untuk orang lain, dan memahami hubungan yang saling mengasihi.

GEREJA KATOLIK TRI TUNGGAL

Save BIG on our church!

Setelah kurang lebih bergumul dengan materi tentang pelayanan, rekoleksi ditutup dengan misa kudus. Misa dipimpin langsung oleh Romo Paskalis. Bacaan dibacakan oleh Kak Juli dan Kak Tri, doa umat dibawakan oleh Kak Katrine, lagu dipandu oleh Kak Mia serta diiring oleh organis remaja kita Richi.

Dalam homilinya Romo Paskalis menekankan kembali bahwa dalam tugas pelayanan kita sebagai pembina Sekami dibutuhkan juga kesetiaan dan ketaatan. Hal ini tercermin dalam keluarga kudus Maria dan Yoseph. Maria dan Yoseph adalah orang yang setia juga patuh sehingga pada diri merekalah rencana Tuhan terwujud. Allah memaknai hal-hal alamiah melalui keluarga. Walaupun banyak persoalan yang dihadapi oleh sebuah keluarga. Tuhan tetap peduli dan mempunyai rencana yang indah dalam kehidupan kita. Yesus lahir dalam kemanusiaan tetapi juga mempunyai keilahian sebagai Putra Allah.

Acara dilanjutkan dengan santapan jasmani, setelah mendapat santapan rohani. Rekoleksi dibuka dengan doa oleh Kak Nina dan ditutup dengan doa juga oleh Kak Lilik. Sebagai pemandu acara Kak Titik Hari (Ibu Reza) mengarahkan para pembina santap malam sambil membicara hal-hal yang berkaitan dengan rencana anak-anak Sekami Santo Tarcisius memeriahkan Natal. Disepakati bahwa anak-anak Sekami akan dilibatkan memenuhi undangan dari Gereja Katedral (7 Januari 2023), undangan dari Sekami Santo Yoseph Denpasar (8 Januari 2023). Perayaan natal Sekami akan dilaksanakan pada hari Sabtu 14 Januari 2023.

Semangat dan kekompakan yang luar biasa ditunjukkan oleh para pembina. Rekoleksi yang baru saja diikuti menjadi salah satu pemicu. Semangat baru muncul untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada anak-anak yang dipercayakan Tuhan untuk didamping dalam imannya. Semoga apa yang menjadi harapan dan tujuan dari pelayanan ini menjadi berkat bagi sesama. Bravo Sekami Santo Tarsicius. (*ideyoedi)