PEMAKAMAN KATOLIK BUDUK KINI MEMILIKI TEMPAT KREMASI

Tempat kremasi menjadi begitu mendesak diperlukan di area pemakaman, mengingat penduduk semakin bertambah namun lahan pemakaman semakin menyempit. Kremasi menjadi salah satu alternatif bagi umat Katolik.

Ide

11/4/20255 min read

Pengenangan Arwah Orang Beriman dalam tradisi gereja Katolik diperingati setiap tanggal 2 November. Di Paroki Tuka misa mengenang arwah orang beriman ini dilaksanakan di empat tempat terpisah. Di pekuburan Tuka dan Tegaljaya (2/11/25) dan di pekuburan Buduk dan Batulumbung (3/11/25). Meski tidak tepat pada tanggal 2 November makna pengenangan terhadap arwah para leluhur, kerabat, sahabat tidak hilang.

Di pekuburan Katolik Buduk, misa pengenangan arwah tahun ini sangat istimewa. Di samping misa mengenang arwah orang beriman, misa kali ini juga memberkati bangunan pelengkap di area pemakaman. Dihadiri oleh sejumlah besar umat dan pemaksan Katolik Santa Maria Asumpta Buduk misa dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Romo Paskalis Nyoman Widastra, SVD.

Romo Nyoman dalam homilinya menekankan bahwa sebagai orang beriman kita harus memahami ke mana kita setelah kematian. Jangan sampai kita menjawab ‘tidak tahu’.

“Kita yang mengenal Kristus jawabannya sudah jelas ‘Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.’,” demikian tegas Romo Nyoman mengutip apa yang disampaikan dalam Injil Yohanes. Jadi tidaklah harus ada kecemasan dalam diri kita karena iman kita kepada Yesus Kristus.

Sebelum berkat penutup diadakan pemberkatan area setra pemaksan Katolik Buduk. Pemberkatan bangunan altar, columbarium (kotak abu), tempat kremasi, sumur suci, dan sarana toilet diiringi tabuh baleganjur anak-anak lingkungan dan paroki yang tergabung dalam Sanggar Bakti Budaya. Selain bangunan diberkati pula makam-makam yang masih belum melakukan kremasi, termasuk beberapa makam baru. Makam yang ada di dekat tempat kremasi umat Hindu juga turut diberkati.

Romo Paskalis menandatangani Kremasi di Buduk
Romo Paskalis menandatangani Kremasi di Buduk
Umat Katolik sedang merayakan misa Arwah 2 November 2025
Umat Katolik sedang merayakan misa Arwah 2 November 2025

Usai pemberkatan diadakan penandatanganan prasasti dan ramah tamah. Penandatanganan prasasti disaksikan oleh Jro Bendesa Adat Buduk Bapak I Made Suarya, S.Pd., M.Si. dan Perbekel Desa Buduk Bapak I Ketut Wira Adi Atmaja, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Sekretaris Desa Buduk Bapak Wayan Sudarsana. Tampak hadir pula anggota DPRD Badung Bapak Wayan Edy Sanjaya, SH. Selain perangkat desa dinas dan desa adat acara juga dihadiri para donatur, tim penataan pemakaman, dan sudah barang tentu umat yang memiliki makam keluarga di pemakaman Katolik Buduk.

Penataan pemakaman ini menggunakan dana Pemerintah Desa Buduk dan juga dari para donatur. “Penataan pemakaman tahap pertama dan tahap kedua menggunakan dana dari pemerintah desa yaitu columbarium dan toilet/kamar mandi, sedangkan balai kremasi dan patung Pieta pembiayaan bersumber dari para donatur,” demikian disampaikan oleh Ketua Pemaksan Bapak Gede Ngurah. Pada kesempatan ini Bapak Ngurah juga menyampaikan terima kasih Pastor Paroki, Pemerintah Desa Buduk, segenap donatur, dan seluruh umat atas segala keterlibatan dalam penataan setra ini.

Hal senada tentang penataan setra juga disampaikan oleh Ketua Lingkungan Maria Asumpta Buduk, Bapak Yogi Sumiartha. Beliau menyampaikan bahwa pada awalnya sangat sulit umat menerima tentang kremasi. Namun setelah diadakan konsultasi dengan pejabat gereja yaitu Pastor Paroki telah mengijinkan dilakukan dan dibuatnya tempat kremasi ini. “Bagi yang belum bisa menerima, kita masih dapat melakukan proses penguburan, namun pada jangka waktu tertentu akan dilakukan pengangkidan dan kremasi,” ujar Pak Yogi.

Perbekel Desa Buduk yang diwakili oleh Bapak Wayan Sudarsana menyampaikan bahwa adanya penataan setra ini merupakan program pemerintah desa. “Dari sejak nenek moyang kita di Desa Buduk ini bisa hidup saling berdamping dengan rukun. Adanya perbedaan mendapat hasil dan energi yang dapat kita rasakan pada saat ini. Mari kita saling mendukung, sehingga apa yang menjadi program dapat berhasil dan berkelanjutan,” demikian pesan yang disampaikan oleh Bapak Perbekel melalui Sekretaris Desa Buduk.

GEREJA KATOLIK TRI TUNGGAL

Save SMALL on our BIG church!

Jro Bendesa Adat Buduk sangat berbahagia sekali karena mendapat kesempatan untuk bertatap muka dengan umat Katolik Buduk. Beliau berharap perbedaan menjadikan kita terus saling hormat menghormat dan tetap berkolaborasi dalam kehidupan. “Saya berharap perbedaan ini tetap menjadikan suatu senergi yang saling mendukung, saling menghormati sampai kapan pun,” ungkap Jro Bendesa. Beliau juga akan berencana untuk membuat kesepakatan yang merupakan kolaborasi antara umat Hindu, Kristen, dan Katolik yang ada di Desa Adat Buduk ini.

“Penataan sudah berlangsung dengan baik, mohon tidak dijadikan ajang bisnis. Benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan pemaksan Katolik Buduk bukan orang dari luar,” tegas Jro Bendesa Adat Buduk.

Sementara Bapak Edy Sanjaya, anggota DPRD Kabupaten Badung, mewakili Pemerintah Kabupaten Badung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Desa Buduk yang telah menyalurkan APBDES untuk penataan setra ini. Bapak Edy Sanjaya juga sangat mengapreasi kehadiran Jro Bendesa Adat yang menyampaikan piteket-piteket yang mencerminkan beliau sangat berjiwa nasionalis dan toleran. “Sebagai umat Katolik di lingkungan Buduk ini kita harus bertoleransi, khususnya jika ada kematian, kita harus terus berkoordinasi dengan Bendesa Adat,” tegas Pak Edy Sanjaya. Beliau juga berharap semangat toleransi dan kerja sama yang baik warisan para penglingsir terus terjaga dalam diri kita dan anak-anak kita sampai kapan pun.

Di akhir sapaan kasihnya, Pak Edy Sanjaya menyampaikan kepada Perbekel Desa Buduk melalui Sekretaris Desa agar tidak hanya memikirkan infrastruktur fokus pada pembenahan infrastruktur. “Mohon juga sarana prasarana di setra dan juga gereja terus mendapat perhatian dari Pemerintah Desa Buduk,” ujar Pak Edy.

Pemberkatan Tempat Kremasi baru di Buduk, Mengwi, Badung, Bali
Pemberkatan Tempat Kremasi baru di Buduk, Mengwi, Badung, Bali
Kremasi Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, Gereja Katolik Bali
Kremasi Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, Gereja Katolik Bali

Romo Paroki mengajak umat selalu bersyukur kepada Tuhan atas banyak berkat yang kita terima. Kita bergembira karena dapat bertatap muka secara langsung dengan Pemerintah Desa dan juga Desa Adat Buduk. keberagaman di gereja Katolik juga membentuk pemaksan. Di paroki Tritunggal Mahakudus Tuka sendiri ada Pemaksan Buduk, Pemaksan Katolik, dan Pemaksan Batulumbung. “Dalam gereja Katolik juga menerapkan ‘Tri Hita Karana’ membangun keharmonisan hubungan dengan Tuhan, dengan alam lingkungan dan juga dengan sesama di mana kami berada,” demikian ungkap Romo Nyoman.

Romo Nyoman juga menyampaikan bahwa kami umat Katolik terus belajar dari Umat Hindu bagaimana hidup bermasyarakat dalam mensinergikan perbedaan ‘wrua bineda’ yang ada dalam kehidupan ini. Perbedaan hendaknya menjadi sarana bagi kita untuk mempererat persaudaraan kita. Berharap tempat ini menjadi tempat menjaga persatuan dan menyucikan kehidupan kita, karena kita sadar akan keterbatasan kita.

Selesai sapaan kasih dari para pejabat pemerintahan dan wakil dari donatur, diserahkan pula piagam penghargaan sebagai apresiasi umat dan pemaksan Katolik Buduk atas segala bentuk partisipasi dan donasi untuk penataan setra pemaksan ini.

Setelah dipanjatkan doa oleh Romo Nyoman, acara ditutup dengan santap malam bersama. Seluruh undangan yang hadir diberikan konsumsi makan malam. Telah disiapkan oleh petugas. Ibu-ibu tampak sibuk melayani. Semoga kebersamaan ini terus menjadi kerukunan dan sinergi untuk menjaga persatuan dan kesatuan. (*ide)