Perayaan Minggu Palma 2024 Paroki Tuka

Kembalinya Si Paku Pipid pada Minggu Palma di Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka

ide

3/25/20244 min read

Minggu Palma merupakan permulaan dari Pekan Suci. Gereja Katolik dunia memperingatinya sebagai hari raya Yesus memasuki kota Yerusalem, dieluk-elukan sebagai Raya Orang Yahudi. “Hosana Putran Sang David”, demikian salah satu lagu Minggu Palma yang amat terkenal, mudah diingat, dan sangat akrab di telinga umat pada setiap perayaan Minggu Palma.

Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka melaksanakan perayaan Minggu Palma ini dengan mengadakan dua kali Misa. Misa pertama pada pukul 06.00 dan misa kedua pukul 09.00 WITA. Misa pertama nuansanya sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perayaan dimulai dengan perarakan dari Susteran OSF Tuka. Perarakan pada misa kedua dimulai dari halaman Goa Maria Bintang Penuntun.

Diiringi dengan gambelan baleganjur yang dimainkan oleh anak-anak remaja paroki Tuka, suasana perarakan lebih klasik lagi dengan mengganti daun palma menggunakan paku pipid. Hiasan dari janur yang sangat akrab dengan masyarakat Bali menjadikan suasana berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sudah lama ‘paku pipid’ ini ditinggalkan oleh Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka dalam perayaan Minggu Palma. Pada tahun sebelumnya, kurang lebih sebelum tahun 1990an paku pipid sangat familier dalam perayaan Minggu Palma. Barisan umat melambaikan paku pipid, deretan anak-anak Sekami pembawa canang sari, barisan umbul-umbul dan panji-panji gereja, iringan tabuh baleganjur mengular di sepanjang jalan menuju halaman gereja yang berjarak kurang lebih 100 meteran. Unsur tradisional Bali sebagai ungkapan dalam mengenangkan Yesus memasuki kota Yerusalem. memberikan kesan meriah dan agung.

pemberkatan paku pipid
pemberkatan paku pipid
umat membawa paku pipid
umat membawa paku pipid

Umat dan petugas misa pun menggunakan pakaian adat. Hal ini menunjukkan bahwa unsur budaya lokal sangat melekat di dalam kehidupan menggereja di Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka tanpa meninggalkan tradiisi Gereja Katolik itu sendiri. Mengakarnya kehidupan Gereja di Bali tidak meninggalkan unsur budaya yang juga lebih dahulu mengakar dalam hati dan kehidupan orang Bali.

Perarakan yang kedua dimulai dengan ibadat sabda di depan Gua Maria Bintang Penutun juga diiringi dengan gambelan baleganjur. Kali ini yang menabuh adalah anak-anak SDK Thomas Aquino. Suasana meriah dan agung terkesan dalam perarakan ini. Umat pun sangat antusias mengikutinya.

Pada perayaan pertama dan kedua gereja dikosongkan. Jadi sebelum imam dan para petugas misa memasuki gereja umat dilarang memasuki ruang gereja kecuali bagi para lansia. Hal ini dimaksudkan untuk mengajak umat secara penuh mengikuti perayaan, bukan sekadar menunggu imam serta para petugas masuk gereja dengan mengabaikan ibadat sabda pemberkatan daun-daun palma.

GEREJA KATOLIK TRI TUNGGAL

Save SMALL on our BIG church!

Murid Yesus ada yang punya komitmen, ada yang ragu-ragu, dan ada juga yang berkhianat. “Yudas” orang yang datang jika ada kepentingan saja. “Pilatus” mempunyai kekuasaan dan ingin melanggengkan kekuasaan dengan mengorbankan orang kecil dan orang lemah. “Orang Yahudi – ahli Kitab dan Agama) tidak mempunyai belas kasih dan menggunakan agama untuk kepentingan diri sendiri – munafik.

Dalam homilinya Romo Paskalis Nyoman Widastra, SVD yang memimpin misa pertama menekankan bahwa pengorbanan Yesus merupakan bentuk kesetiaan dalam kehidupan. “Sebagai murid Yesus kita dituntut untuk setia seperti Yesus setia, baik ketika berada di Galilea, Yerusalem, sampai di Bukit Golgota. Yang kedua kita harus memiliki prinsip dalam kehidupan sehingga kita menjadi kukuh dan kuat menjalani kehidupan di dunia ini untuk menuju kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Tuhan. Yang ketiga kita wajib melaksanakan kehidupan yang baik di dunia ini karena Yesus telah memberikan teladan kepada kita. Walau pun banyak halangan dan kesulitan, Tuhan Yesus tetap pada jalan yang baik dan benar. Dalam diri Yesus ada jalan, kebenaran, dan kehidupan. Jadi ada tiga yang harus menjadi permenungkan kita dalam pekan suci ini. Yaitu pentingnya kita menjadi setia pada Yesus yang didasari pada ketaatan. Kedua kita harus punya prinsip dan dasar-dasar yang kuat yaitu Ajaran Tuhan Yesus. Terakhir kita harus tetap berada di jalan kebenaran.”

Romo Widastra perayaan minggu palma 2024
Romo Widastra perayaan minggu palma 2024
Seorang anak umat paroki tuka dan paku pipid
Seorang anak umat paroki tuka dan paku pipid

Romo Gabriel Madja, SVD menekan pula hal senada dengan Romo Paskalis. Homili Romo Gaby berjudul Sang Raja yang Berhati Hamba. “Ada lima hal yang dapat kita teladan dari Yesus ‘Sang Raya yang Berhati Hamba’ yaitu kesetiaan, ketaatan, tanggung jawab, kerendahan hati, hati yang mengasihi”, demikian ungkap Romo Gaby. Romo Gaby mengajak umat untuk hidup dalam kesetiaan, ketaatan, bertanggung jawab, mempunyai kerendahan hati, dan penuh akan kasih.

Suasana meriah dan khidmat hadir dalam perayaan Minggu Palma tahun ini. Meskipun tidak bisa hadir langsung di dalam gereja karena keterbatasan tempat duduk, umat yang berada di bawah tenda yang dipasang oleh panitia dalam juga mengikuti perayaan dengan local live streaming yang diselenggarakan oleh Panitia Paskah 2024, melalui Sie Komsos Paroki. Selamat memasuki Pekan Suci. Tuhan senantiasa memberkati.

Romo Gabriel Perayaan Minggu palma 2024
Romo Gabriel Perayaan Minggu palma 2024