REKOLEKSI TIM KPP PAROKI TRITUNGGAL MAHAKUDUS TUKA

Tim Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) mengadakan rekoleksi

dr

10/11/20243 min read

Tim Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) mengadakan rekoleksi di Warung Rekreasi Bedugul. Rekoleksi berlangsung pada 5 – 6 Oktober 2024 diikuti oleh 17 orang anggota Tim KPP dan 5 orang anak. Acara dikemas dalam bentuk rekreasi setelah Tim KPP mengadakan KPP istimewa pada Juli 2024, dilanjutkan dengan pernikahan masal pada bulan Agustus 2024. Tema rekoleksi ini adalah “Merawat Keharmonisan Keluarga dalam Era Digitalisasi”. Tema ini dipilih berangkat dari keprihatinan terhadap rumah tangga di jaman pesatnya laju teknologi informasi.

Rekoleksi kali ini bertujuan untuk menguatkan Tim KPP agar lebih solid dalam pelayanan, mempererat kebersamaan, dan membahas permasalahan serta agenda Tim KPP ke depan.

Kegiatan yang bersifat serius tapi santai ini berjalan lancar. Diawali dengan perjalanan ke lokasi acara dengan bus yang merupakan donasi transportasi dari CCI. Tiba di tempat tujuan, setelah rehat sejenak dilanjutkan dengan lomba dan permainan. Lomba dan permainan dirancang oleh Ibu TItik dan Pak Dwi, bertujuan membangun kerjasama dalam tim. Untuk anak-anak yang ikut hadir diadakan lomba merancang busana. Kegiatan permainan dan lomba diakhiri dengan senam bersama.

GEREJA KATOLIK TRI TUNGGAL

Save SMALL on our BIG church!

Selepas makan malam, acara Evaluasi dan Diskusi. Pak Anton Madyo sebagai moderator. Dalam acara ini, Tim mengevaluasi kegiatan KPP yang telah berjalan serta permasalahan terkait pelaksanaan KPP. Dalam diskusi, Tim KPP mendiskusikan tentang tema rekoleksi yakni upaya merawat keharmonisan keluarga di tengah tantangan era digital. Sudah semua tahu bahwa teknologi informasi pada saat ini selain membawa dampak baik, seperti komunikasi lebih mudah antar anggota keluarga yang berada di tempat jauh, namun dapat membawa dampak buruk berupa keterasingan anggota keluarga. Masing-masing terlalu sibuk dengan media komunikasi milikinya. Dampak buruk disumbang pula oleh flatform media sosial yang beragam. Sosial media ini cenderung mengarah kepada kekerasan, kebebasan seksualitas, bullying, dan sebagainya.

Kegiatan hari kedua diisi dengan Misa Kudus dan rekoleksi. Misa dipimpin oleh Pastor Paroki, Romo Paskalis Nyoman Widastra, SVD, dilanjutkan dengan rekoleksi untuk Tim KPP. Dalam pemaparannya, Romo Nyoman mengungkapkan bahwa rumah tangga harus dibangun dengan dasar yang kuat, seperti membangun rumah di atas batu karang, tidak di atas pasir.

“Antara suami dan istri harus ada rasa saling menghormati, saling menghargai, karena wanita diciptakan dari rusuk seorang laki -laki, tidak dari kepala ataupun kakinya. Di dalam kehidupan ini, Tuhan memberikan kebebasan bagi kita manusia untuk memilih. Dengan majunya teknologi informasi sekarang ini, pilihan ada di tangan kita masing-masing, apakah kita masih mau menyediakan waktu untuk berkomunikasi di dalam berkeluarga, sehingga meminimalisir efek negatif akibat penggunaan alat komunikasi ini. Tidak dipungkiri masih ada dampak positif dari adanya teknologi informasi ini, misalnya berkomunikasi dengan keluarga yang jaraknya jauh, mencari informasi untuk pengetahuan, tugas sekolah, dan untuk berbagai kegiatan lainnya,” demikian ungkap Romo Nyoman.

Hari beranjak siang ketika kegiatan diskusi dengan Romo Nyoman berakhir. Rangkaian kegiatan di Bedugul ini ditutup dengan makan siang di Kebun Anggur yang dikelola oleh SVD. (dr)