SIMONA RAYAKAN HUT YANG PERTAMA
Paguyuban Lansia Simeon dan Hanna (SIMONA) Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka merayakan hari lahirnya yang pertama.
Paguyuban Lansia Simeon dan Hanna (SIMONA) Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka merayakan hari lahirnya yang pertama. Perayaan dilaksanakan pada hari Minggu, 26 Oktober 2025, dalam bentuk misa syukur dan ramah tamah sederhana. Misa dipersembahkan oleh Romo Paskalis Nyoman Widastra, SVD dan Romo Gabriel Madja, SVD.
Perayaan hari ulang tahun pertama ini mengambil tema “Menjadi berkat bagi semua orang”. Melalui paguyuban para lansia masih dapat menjadi berkat bagi siapa saja yang dijumpai. Kesempatan ini menjadi hari yang berahmat dan menyehatkan jiwa dan raga.
“Hidup ini adalah sebuah ziarah atau perjalanan. Ada saatnya Tuhan menegur dan mengingatkan kita bahwa kita mempunyai sisi lemah dan kekurangankita, namun kita harus tetap berteguh dalam iman, seperti yang dialami oleh Santo Paulus,“ demikian tegas Romo Paskalis dalam homilinya.




“Usia saya sudah hampir 80 tahun tapi saya masih ingin mengajar, karena itulah yang menjadi kekuatan bagi saya,” demikian tutur Pak Ketut Dongker, penglingsir Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka.
Pada saat misa diberikan Sakramen Minyak Suci bagi yang hadir khususnya para lansia. Ini berkat yang tidak terhingga karena tidak semua orang mendapat kesempatan untuk menerima sakramen ini. Minyak Suci ini menjadi kekuatan bagi para lansia untuk terus menjadi berkat bagi semua orang.
Usai misa kudus, acara dilanjutkan dengan ramah tamah sederhana di seputar Taman Doa Hati Kudus Yesus. Kebersamaan para lansia Paroki ini dihadiri kurang lebih 70 orang.
“Simona terinspirasi dari Komunitas Galatia yang merupakan komunitas lansia Paroki Santo Petrus Monang-Maning dan atas ijin Pastor Paroki dibentuklah Paguyuban Lansia Simona pada 25 Oktober 2024,” demikian papar Bapak Wayan Sabinus Yudiantara dalam sambutannya.
GEREJA KATOLIK TRI TUNGGAL




Save SMALL on our BIG church!
Pada kesempatan ini pula Bapak Ignasius Saiming menyampaikan terima kasihnya atas segala bentuk dukungan dari semua pihak khususnya dari Romo Paroki.
“Kita sebagai lansia harus tetap semangat di dalam doa dan bersyukur agar finish kita semakin jauh,” sapa Pak Saiming. Beliau juga berharap agar paguyuban ini terus menjadi berkat bagi keluarga dan orang-rang di sekitarnya.
“Kalau ingat dua nabi Simeon dan Hanna masa tuanya mengalami sukacita karena bertemu Tuhan. Demikian juga bapak ibu para lansia ini tetap bersukacita dalam Tuhan dan menjadi berkat bagi semua orang,” demikian Romo Gaby mengawali sapaan kasihnya.
Puncak acara dilakukan pemotongan tumpeng dan menyanyikan selamat ulang tahun. Pak Dongker dan Ibu didamping oleh Romo Gaby, Suster Canisia, Pak Wayan Sabinus, dan Pak Saiming melakukan pemotongan tumpeng dan tiup lilin HUT yang pertama.


Dilanjutkan dengan makan bersama dan suasana keakraban para lansia merasakan sukacita. Tampak senyum dan tawa dalam cengkrama mereka. Obrolan kecil mengenang masa lalu dan kiat-kiat menghadapi masa-masa lanjut usia ini merupakan kesempatan untuk berbagi. Baik cerita duka maupun suka - seperti kisah yang Pak Wayan Lamun.
“Saya tidak jadi operasi pasang ring untuk penyakit jantung saya, saya tetap berserah pada Tuhan, dan Tuhan memelihara saya sampai pada saat ini,” demikian cerita yang diungkap oleh Pak Wayan Lamun
Kegembiraan semakin lengkap karena ada door prize yang disiapkan oleh Bapak Gede Sudana. Ada empat bingkiskan yang disiapkan dan diundi sesuai dengan nomor yang telah dibagi. Semua senang, semua bergembira dapat berkumpul bersama. Semoga selalu sehat para Lansia Simona. Tuhan memberi berkat dan sukacita bagi semua. (*ide)


