WARGA BARU DI GEREJA TRITUNGGAL MAHAKUDUS TUKA

Penerimaan Sakramen Baptis menjelang Paskah 2024

ide

4/4/20243 min read

Paskah 2024 ini Gereja Tritunggal Mahakudus Tuka warga Gereja bertambah. Penandaan resmi sebagai anggota Gereja dengan penerimaan Sakramen Baptis telah dilaksanakan Sabtu (30/3/2024) di Kapela Susteran Biara OSF Tuka. Romo Paskalis Nyoman Widistra, SVD telah membaptis 6 orang calon baptisan baru dari 8 orang yang terdaftar. Dua orang lagi akan menyusul menjelang mereka menerima Sakramen Pernikahan.

Pendampingan calon baptis ini sudah dilakukan kurang lebih selama enam bulan. “Kami telah mendamping mereka selama 6 bulan yang lalu. Pendampingan akan terus dilanjutkan setelah pembaptisan ini,” demikian ungkap Bapak Anton Madya Utomo selaku koordinator Tim Katakese Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka. Ada 12 orang pembina pendamping yang memberikan pembinaan setiap minggu di paroki.

Dibaptis dan menjadi Katolik tidaklah semata-mata adalah kemauan para calon baptis sendiri. Dalam pembukaan Ibadat Sabda Pembaptisan ini Romo Paskalis menekankan bahwa menjadi anggota gereja karena Tuhan yang memanggil. “Kita yakin inilah cara Tuhan memanggil kita. Kita dipanggil karena kita yakin akan kasih Yesus, maka kita harus merendahkan diri untuk terus berjalan bersama Tuhan Yesus,” demikian ungkap Romo Paskalis.

Ibadat berlangsung dengan khidmat dihadiri oleh para wali baptis dan pihak keluarga calon baptis. Hadir pula pada kesempatan ini Ketua DPP – BPI, Bapak Yoseph. Bapak Anton Madyo juga hadir memberikan pengarahkan kepada para calon baptis ini. Bapak Anton memanggil satu persatu calon baptis untuk maju menerima pembaptisan dari Romo Paskalis. Acara pembaptisan tidak berlangsung lama. Kelegaan terlihat di wajah para calon baptis setelah resmi menjadi anggota Gereja Katolik.

Dalam homilinya Romo Paskalis menekankan empat hal pokok, yaitu: pertama, menjadi Katolik adalah suatu panggilan. Tuhan tidak lepas dari kehidupan kita. Seperti Tuhan memanggil Abraham dan juga Musa. Mereka diberi tugas masing-masing. Maka kita pun juga dipanggil untuk menghayati hidup kita, juga dengan panggilan ini kita diangkat derajatnya, seperti yang terjadi pada Petrus – dia tidak hanya sebagai penjala ikan, tetapi dijadikan penjala manusia. Tuhan mempunyai rencana dan cara yang indah untuk kita. Kedua, berkaitan dengan kemuridan. Kita dipanggil dijadikan murid untuk terus belajar. Pembelajaran yang paling berat bagaimana kita harus mengasihi dan mengampuni terus menerus. Hal yang gampang diucapkan tetapi dalam pelaksanaan banyak kendala yang harus dihadapi. Menjadi Katolik harus merendahkan diri dan terus belajar. Ketiga, berkaitan dengan hak dan kewajiban. Dengan pembaptisan kita berhak untuk menerima sakramen lainnya. Di samping itu ada kewajiban yang harus kita laksanakan sebagai orang-orang yang telah mengenal Tuhan antara lain menjalankan 5 Perintah Gereja dan 10 Perintah Allah.

“Hendaknya saudara-saudari berbahagia dalam persekutuan dengan Gereja Katolik. Kita senantiasa menyertai dalam doa dan pendampingan,” demikian Romo Paskalis mengakhiri homilinya.

Ibadat Sabda Pembaptisan ditutup dengan berkat. Acara yang tak kalah pentingnya dalam setiap momen adalah foto bersama para baptisan baru dengan romo, saksi, dan keluarga. Selamat bergabung dalam persekutuan Gereja Kristus. (*ide)

BAPTISAN BARU

1. Alicia Ni Made Ayu Seri Artini

2. Patricia Milla Priscillia

3. Veronica Eka Kurniawaty Hia

4. Teodorus Akhmad Galang Saskoro

5. Ana Vanessa Hannah Simanjuntak

6. Vinsensius Sandy Yogi Sutanto

GEREJA KATOLIK TRI TUNGGAL

Save SMALL on our BIG church!